Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bacaan Sholat dan Terjemahannya

Dalam agama Islam, salah satu ibadah yang memiliki peran penting adalah sholat. Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang sudah baligh dan mampu melaksanakannya.

Melalui sholat, umat muslim berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, memperkuat hubungan dengan-Nya, dan mendapatkan berbagai keutamaan serta manfaat spiritual. 

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tata cara sholat, keutamaan sholat, syarat sahnya sholat, macam-macam sholat, gerakan sholat, serta bacaan sholat dalam bahasa Arab dan Latin beserta artinya.

membahas secara lengkap mengenai tata cara sholat, keutamaan sholat, syarat sahnya sholat, macam-macam sholat, gerakan sholat, serta bacaan sholat dalam bahasa Arab dan Latin beserta artinya

Apa yang dimaksud Sholat?

Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim. 

Secara harfiah, sholat berarti beribadah kepada Allah SWT dengan melakukan rangkaian gerakan tertentu, berdoa, dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. 

Ibadah sholat dilakukan sebagai bentuk penghambaan dan pengabdian kepada Allah SWT, serta sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya.

Baca juga: Sholat Tahajud: Dikengkapi Tatat Cara, Niat dan Doa

Ayat apa yang Memerintahkan Sholat?

Dalam agama Islam, terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang memerintahkan umat Muslim untuk melaksanakan sholat sebagai salah satu rukun Islam yang wajib. 

Berikut adalah beberapa ayat yang menunjukkan perintah sholat:

Surah Al-Baqarah (2:43):

Bahasa Arab:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Transliterasi:

Wa aqeemus salaata wa aatuz zakaata warka'oo ma'arraaki'een

Terjemahan:

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

Pengertian:

Ayat ini menekankan tiga hal utama dalam kehidupan beragama seorang Muslim:

Mendirikan Shalat: Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling penting. Melaksanakan shalat secara teratur menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT.

Menunaikan Zakat: Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan, yang merupakan bentuk solidaritas sosial dan tanggung jawab terhadap sesama.

Rukuk Bersama Orang-orang yang Rukuk: Ini menunjukkan pentingnya beribadah secara berjamaah, khususnya dalam shalat, yang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam komunitas Muslim.

Ayat ini menggarisbawahi betapa pentingnya menjalankan kewajiban-kewajiban agama dengan konsisten dan berpartisipasi dalam ibadah bersama, sehingga tercipta komunitas yang kuat dan saling mendukung dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Surah Al-Baqarah (2:83):

Bahasa Arab:

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ

Transliterasi:

Wa iz akhaznaa meesaaqa Baneee Israaa’eela laa ta’budoona illal laaha wa bilwaalidaini ihsaananw wa zeel qurbaa wal yataamaa walmasaakeeni wa qooloo linnaasi husnanw wa aqeemus salaata wa aatuz zakaata summa tawallaitum illaa qaleelam minkum wa antum mu’ridoon

Terjemahan:

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (dari janji itu), kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling."

Pengertian:

Ayat ini menjelaskan perjanjian yang diambil oleh Allah dari Bani Israil (Bangsa Israel) yang berisi beberapa perintah dan larangan penting dalam agama Islam, yaitu:

Tidak Menyembah Selain Allah: Monoteisme adalah dasar utama dalam Islam, dan penyembahan kepada selain Allah adalah bentuk penyimpangan yang dilarang.

Berbuat Baik kepada Kedua Orang Tua: Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua adalah perintah yang sangat ditekankan dalam Islam.

Berbuat Baik kepada Kerabat, Anak Yatim, dan Orang Miskin: Islam menekankan pentingnya kasih sayang dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk keluarga, anak yatim, dan orang miskin.

Mengucapkan Kata-kata yang Baik: Berkata baik dan menjaga ucapan adalah bagian dari akhlak mulia dalam Islam.

Mendirikan Shalat dan Menunaikan Zakat: Dua rukun Islam yang sangat penting, yaitu shalat sebagai bentuk ibadah dan komunikasi dengan Allah, serta zakat sebagai bentuk kepedulian sosial dan ekonomi terhadap yang membutuhkan.

Namun, meskipun janji ini diambil, sebagian besar dari mereka berpaling dan tidak menepatinya, hanya sedikit yang mematuhi perintah-perintah tersebut. 

Ayat ini mengingatkan pentingnya ketaatan kepada Allah dan menjalankan perintah-perintah-Nya secara konsisten.

Surah Al-Baqarah (2:110):

Bahasa Arab:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Transliterasi:

Wa aqeemus salaata wa aatuz zakaata wa maa tuqaddimoo li'anfusikum min khairin tajidoohu 'indallaah; innallaaha bimaa ta'maloona Baseer

Terjemahan:

"Dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan."

Pengertian:

Ayat ini menekankan dua rukun penting dalam Islam, yaitu:

Mendirikan Shalat: Shalat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim sebagai bentuk komunikasi dan ketaatan kepada Allah. Shalat mendekatkan seorang Muslim kepada Tuhan dan merupakan pilar utama dalam agama Islam.

Menunaikan Zakat: Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian harta kepada yang berhak, terutama yang membutuhkan. Ini mencerminkan kepedulian sosial dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, ayat ini juga mengajarkan bahwa segala bentuk kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan mendapat balasan dari Allah. Allah Maha Melihat segala amal perbuatan hamba-Nya, sehingga setiap usaha baik yang dilakukan tidak akan sia-sia dan akan dihargai dengan ganjaran yang sesuai.

Pesan dari ayat ini adalah pentingnya menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan memperbanyak amal kebaikan, karena semua itu akan kembali kepada diri kita sendiri dalam bentuk pahala dari Allah.

Surah Al-Baqarah (2:177):

Bahasa Arab:

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Transliterasi:

Laisal birra an tuwalloo wujoohakum qibala al-mashriqi wal-maghribi walakinna al-birra man aamana billaahi wal-yawmil-aakhiri wal-malaa'ikati wal-kitaabi wan-nabiyyeen; wa aatal-maala 'alaa hubbihi dhawil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakeena wabnas-sabeeli was-saaa'ileena wa fir-riqaabi wa aqaamas-salaata wa aataz-zakaata wal-moofoona bi'ahdihim izaa 'aahadoo was-saabireena fil-ba'saaa'i wad-darraa'i wa heena al-ba's; ulaaa'ikal-lazeena sadaqoo wa ulaaa'ika humul-muttaqoon

Terjemahan:

"Bukanlah kebajikan itu menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Pengertian:

Ayat ini memberikan penjelasan mendalam tentang makna kebajikan (al-birr) dalam Islam, yang mencakup aspek keimanan dan amal perbuatan:

Keimanan:

  • Beriman kepada Allah
  • Beriman kepada hari kemudian (hari kiamat)
  • Beriman kepada malaikat-malaikat
  • Beriman kepada kitab-kitab (wahyu Allah)
  • Beriman kepada nabi-nabi

Amal Perbuatan:

Memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir yang membutuhkan, orang yang meminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya

  • Mendirikan shalat
  • Menunaikan zakat
  • Menepati janji apabila berjanji
  • Sabar dalam menghadapi kesulitan, penderitaan, dan dalam peperangan

Ayat ini menegaskan bahwa kebajikan bukan hanya sekedar menghadapkan wajah ke arah tertentu (timur atau barat), tetapi melibatkan keyakinan yang benar dan perbuatan yang baik serta bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 

Orang-orang yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah mereka yang benar dalam keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah.

Surah An-Nisa (4:43):

Bahasa Arab:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

Transliterasi:

Yaa ayyuhal lazeena aamanoo laa taqrabus salaata wa antum sukaaraa hattaa ta'lamoo maa taqooloona wa laa junuban illaa 'aabiree sabeelin hattaa taghtasiloo wa in kuntum mardaaa aw 'alaa safarin aw jaaa'a ahadum minkum minal ghaaa'iti aw laamastumun nisaaa'a falam tajidoo maaa'an fatayammamoo sa'eedan taiyiban famsahoo biwujoohikum wa aydikum inna allaaha kaana 'afuwwan ghafooraa

Terjemahan:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."

Pengertian:

Ayat ini memberikan beberapa aturan penting tentang kondisi-kondisi di mana seorang Muslim tidak boleh mendekati shalat:

Dalam Keadaan Mabuk:

Muslim tidak boleh mendekati shalat ketika sedang mabuk sampai mereka memahami apa yang mereka ucapkan. Ini untuk memastikan kekhusyukan dan kesadaran dalam ibadah.

Dalam Keadaan Junub:

Seorang yang dalam keadaan junub (hadas besar) tidak boleh mendekati shalat atau masjid kecuali hanya untuk lewat, hingga mereka mandi (ghusl).

Tayamum:

Jika seseorang tidak dapat menggunakan air untuk bersuci karena sakit, sedang dalam perjalanan, atau tidak menemukan air setelah buang air atau bersentuhan dengan perempuan (dalam konteks hubungan suami istri), maka mereka diperbolehkan melakukan tayamum (bersuci dengan tanah yang suci).

Ayat ini menekankan pentingnya kesucian fisik dan mental dalam melaksanakan shalat. 

Tayamum sebagai alternatif wudhu menunjukkan kemudahan dan fleksibilitas dalam syariat Islam, serta kasih sayang Allah yang memberikan solusi ketika air tidak tersedia. 

Allah Maha Pemaaf dan Maha Pengampun, sehingga aturan-aturan ini juga mencerminkan rahmat-Nya terhadap hambanya yang berada dalam kesulitan.

Itulah beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang memerintahkan umat Muslim untuk melaksanakan sholat. 

Ayat-ayat tersebut menunjukkan pentingnya menjalankan sholat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai sarana untuk mendapatkan keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Apa Keutamaan Sholat?

Sholat memiliki banyak keutamaan dan manfaat baik secara spiritual maupun fisik. Di antara keutamaan sholat adalah sebagai berikut:

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh rahmat-Nya.
  • Membersihkan jiwa dan menghilangkan dosa.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Mendapatkan ketenangan dan kedamaian hati.
  • Menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran fisik melalui gerakan-gerakan dalam sholat.

Apa syarat sahnya Sholat?

Agar sholat sah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

  • Islam: Seseorang yang melaksanakan sholat harus beragama Islam.
  • Baligh: Sudah mencapai usia baligh atau dewasa.
  • Berakal: Memiliki akal sehat dan mampu memahami makna ibadah sholat.
  • Suci badan dan pakaian: Tubuh dan pakaian yang digunakan dalam sholat harus dalam keadaan suci dari hadas besar maupun hadas kecil.
  • Waktu: Sholat harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, seperti sholat fardhu pada waktu lima waktu yang telah ditetapkan.

Siapa yang Diwajibkan Sholat?

Sholat wajib diperintahkan untuk setiap muslim yang sudah baligh dan mampu melaksanakannya. Sholat wajib ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu sholat fardhu lima waktu dan sholat jum'at. 

Sholat fardhu lima waktu terdiri dari sholat Subuh, sholat Dzuhur, sholat Ashar, sholat Maghrib, dan sholat Isya'. Sholat Jum'at dilaksanakan setiap hari Jumat untuk menggantikan sholat Dzuhur.

Sholat Subuh: Sholat Subuh dilakukan sebelum terbitnya matahari. Sholat ini terdiri dari 2 rakaat. Penjelasan:

  1. Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah.
  2. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur'an lainnya.
  3. Melakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan tasyahud.
  4. Membaca salam sebagai penutup.

Sholat Dzuhur: Sholat Dzuhur dilakukan pada waktu tengah hari, setelah matahari condong ke barat. Sholat ini terdiri dari 4 rakaat. Penjelasan:

  1. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  2. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur'an lainnya.
  3. Melakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan tasyahud.
  4. Membaca salam sebagai penutup.

Sholat Ashar: Sholat Ashar dilakukan pada waktu sore menjelang senja. Sholat ini terdiri dari 4 rakaat. Penjelasan:

  1. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  2. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur'an lainnya.
  3. Melakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan tasyahud.
  4. Membaca salam sebagai penutup.

Sholat Maghrib: Sholat Maghrib dilakukan setelah matahari terbenam. Sholat ini terdiri dari 3 rakaat. Penjelasan:

  1. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  2. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur'an lainnya.
  3. Melakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan tasyahud.
  4. Membaca salam sebagai penutup.

Sholat Isya': Sholat Isya' dilakukan setelah hilangnya cahaya merah di langit malam. Sholat ini terdiri dari 4 rakaat. Penjelasan:

  1. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  2. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur'an lainnya.
  3. Melakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan tasyahud.
  4. Membaca salam sebagai penutup.

Selain sholat fardhu lima waktu, terdapat juga sholat Jum'at yang diwajibkan bagi laki-laki muslim yang telah baligh dan mampu. 

Sholat Jum'at dilakukan setiap hari Jumat, menggantikan sholat Dzuhur. Sholat Jum'at terdiri dari 2 khutbah yang disampaikan oleh khatib, kemudian diikuti dengan sholat berjamaah yang terdiri dari 2 rakaat.

Pemahaman dan pelaksanaan sholat wajib sangat penting bagi setiap muslim, karena sholat merupakan salah satu rukun Islam yang harus ditepati. 

Dengan melaksanakan sholat wajib secara konsisten dan dengan kesadaran penuh, umat muslim dapat memperoleh berbagai keutamaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Apa Macam-macam Sholat?

Selain sholat wajib, terdapat juga sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim. 

Sholat sunnah memiliki keutamaan dan pahala yang besar, meskipun tidak wajib dilakukan. Beberapa macam sholat sunnah antara lain:

  • Sholat Sunnah Rawatib: Sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah sholat fardhu lima waktu.
  • Sholat Sunnah Muakkadah: Sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, seperti sholat Dhuha, sholat Tahajjud, dan sholat Witir.
  • Sholat Sunnah Ghairu Muakkadah: Sholat sunnah yang tidak dianggap wajib, namun tetap dianjurkan untuk dilaksanakan, seperti sholat Istikharah dan sholat Tarawih.

Bagaimana Gerakan Sholat?

Gerakan dalam sholat terdiri dari rangkaian gerakan yang teratur dan berurutan. Berikut adalah tata cara gerakan sholat dalam sholat fardhu lima waktu:

  • Berdiri tegak dengan takbiratul ihram.
  • Membaca doa iftitah dan membaca surat Al-Fatihah.
  • Rukuk dengan posisi membungkuk dan mengucapkan doa ruku'.
  • I'tidal atau bangkit dari rukuk dengan posisi berdiri tegak.
  • Sujud dengan posisi menyentuhkan dahi, hidung, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung dua jari kaki ke lantai. Membaca doa sujud.
  • Duduk di antara dua sujud dan membaca doa duduk di antara dua sujud.
  • Tasyahud awal, membaca doa tasyahud awal.
  • Sujud kedua dengan posisi yang sama seperti sujud pertama. Membaca doa sujud kedua.
  •  Tasyahud akhir, membaca doa tasyahud akhir.
  • Salam kanan dan kiri, dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri.

Apa bacaan Sholat dituliskan dalam bahasa Arab dan Latin beserta artinya?

Berikut adalah bacaan sholat dalam bahasa Arab dan Latin beserta artinya:

Niat Sholat

Niat sholat merupakan salah satu syarat sah atau wajib dalam melaksanakan sholat. 

Dalam Islam, niat di dalam hati merupakan komponen yang penting dan diperlukan sebelum memulai sholat. 

Meskipun niat tidak perlu diucapkan secara lisan, tetapi keberadaan niat dalam hati sangat penting untuk menjadikan ibadah sholat sah.

Menurut mayoritas ulama, niat sholat harus ada sebelum memulai gerakan sholat. 

Niat tersebut tidak perlu diucapkan dengan kata-kata, namun cukup disertai dengan kesadaran dalam hati bahwa kita akan melaksanakan sholat tertentu dengan rukun dan syarat yang sesuai.

Niat sholat berfungsi untuk membedakan antara sholat dengan ibadah lainnya, serta menetapkan jenis sholat yang akan dilaksanakan, seperti sholat Subuh, Dhuha, Dhuhur, Ashar, Maghrib, atau Isya. 

Dengan adanya niat, ibadah sholat menjadi khusus dan diikhlaskan hanya untuk Allah SWT.

Secara umum, niat sholat harus dilakukan sebelum memulai takbiratul ihram atau takbir awal sholat.

Setelah membaca niat dalam hati, kemudian dilanjutkan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan mengucapkan takbiratul ihram sebagai tanda dimulainya sholat.

Penting untuk diingat bahwa niat sholat haruslah jelas dan tegas dalam hati, sehingga kita benar-benar memiliki kesadaran dan tujuan untuk melaksanakan ibadah sholat yang diwajibkan oleh Allah SWT. 

Dengan memperhatikan niat sholat, kita dapat menjalankan ibadah dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Niat Sholat Subuh:

Niat sholat Subuh dapat dinyatakan secara lisan atau dalam hati dengan niat yang diiringi dengan keyakinan. 

Niat sholat Subuh sebaiknya diucapkan dalam bahasa Arab sebagai berikut:


أُصَلِّي سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُتَوَجِّهًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

"Usallī sunnatas-Subhi rak'ataini mutawajjihan ilallāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat melaksanakan sholat sunnah Subuh dua rakaat, menghadap kepada Allah Ta'ala."

Niat tersebut menegaskan bahwa kita berniat melaksanakan sholat sunnah Subuh sebanyak dua rakaat, dengan tunduk dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

Niat Sholat Dzuhur

Niat sholat Dzuhur juga dapat dinyatakan secara lisan atau dalam hati dengan niat yang diiringi dengan keyakinan. Niat sholat Dzuhur sebaiknya diucapkan dalam bahasa Arab sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُتَوَجِّهًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

"Usallī sunnataz-Dhuhr arba'a raka'ātin mutawajjihan ilallāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat melaksanakan sholat sunnah Dzuhur empat rakaat, menghadap kepada Allah Ta'ala."

Niat tersebut menegaskan bahwa kita berniat melaksanakan sholat sunnah Dzuhur sebanyak empat rakaat, dengan tunduk dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

Niat Sholat Ashar


Niat sholat Ashar juga dapat dinyatakan secara lisan atau dalam hati dengan niat yang diiringi dengan keyakinan. Niat sholat Ashar sebaiknya diucapkan dalam bahasa Arab sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُتَوَجِّهًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

"Usallī sunnataz-Asr arba'a raka'ātin mutawajjihan ilallāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat melaksanakan sholat sunnah Ashar empat rakaat, menghadap kepada Allah Ta'ala."

Niat tersebut menegaskan bahwa kita berniat melaksanakan sholat sunnah Ashar sebanyak empat rakaat, dengan tunduk dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

Niat Sholat Magrib


Niat sholat Maghrib juga dapat dinyatakan secara lisan atau dalam hati dengan niat yang diiringi dengan keyakinan. Niat sholat Maghrib sebaiknya diucapkan dalam bahasa Arab sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُتَوَجِّهًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

"Usallī sunnataz-Maghrib thalāthat raka'ātin mutawajjihan ilallāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat melaksanakan sholat sunnah Maghrib tiga rakaat, menghadap kepada Allah Ta'ala."

Niat tersebut menegaskan bahwa kita berniat melaksanakan sholat sunnah Maghrib sebanyak tiga rakaat, dengan tunduk dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

Niat Sholat Isya


Niat sholat Isya' juga dapat dinyatakan secara lisan atau dalam hati dengan niat yang diiringi dengan keyakinan. Niat sholat Isya' sebaiknya diucapkan dalam bahasa Arab sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُتَوَجِّهًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

"Usallī sunnataz-'Ishā' arba'a raka'ātin mutawajjihan ilallāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat melaksanakan sholat sunnah Isya' empat rakaat, menghadap kepada Allah Ta'ala."

Niat tersebut menegaskan bahwa kita berniat melaksanakan sholat sunnah Isya' sebanyak empat rakaat, dengan tunduk dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

Takbiratul Ihram


Takbiratul Ihram adalah takbir pertama yang diucapkan saat memulai sholat sebagai tanda memasuki ibadah sholat. 

Ini merupakan takbir yang penting karena menandai awal dari pelaksanaan sholat. Saat mengucapkan Takbiratul Ihram, biasanya jemaah atau individu yang melaksanakan sholat mengangkat kedua tangannya sejajar dengan telinga, lalu mengucapkan takbir dengan lantang. 

Teks Takbiratul Ihram dalam bahasa Arab adalah:

اللَّهُ أَكْبَرُ

"Allahu Akbar."

Artinya:

"Allah Maha Besar."

Takbiratul Ihram ini memiliki makna yang penting dalam konteks sholat. Dengan mengucapkan takbir ini, seorang Muslim menunjukkan pengagungan, penghormatan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Takbir tersebut juga menandakan bahwa individu atau jemaah telah mengalihkan perhatian dan fokus mereka sepenuhnya kepada Allah, memulai ibadah sholat dengan niat yang tulus dan khusyuk.

Membaca Doa Iftita


Doa iftitah dalam sholat adalah doa yang dibaca pada awal rakaat pertama sholat setelah takbiratul ihram. Doa ini dapat diucapkan secara lisan atau dalam hati. Berikut adalah teks doa iftitah yang umum dibaca dalam sholat:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Subhanakallahumma wa bihamdika, wa tabarakasmuka, wa ta'ala jadduka, wa la ilaha ghairuka.

Artinya:

"Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu, diberkati nama-Mu, dan Maha Tinggi kemuliaan-Mu. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."

Selain itu, terdapat variasi lain dari doa iftitah yang juga sering dibaca dalam sholat. Contohnya adalah doa iftitah yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ. اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Allahumma bā'id bayni wa bayna khaṭāyāya kamā bā'adta baynal-mashriqi wal-maghrib. Allahumma naqqinī min khaṭāyāya kamā yunaqqaṭh-thawb al-abyadhu minad-danas. Allahumma ighsilnī min khaṭāyāya bith-thalji wal-mā'i wal-barad.

Artinya:

"Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku sejauh Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana pakaian yang putih suci dari kotoran. Ya Allah, cucilah dosa-dosaku dengan salju, air, dan embun."

Doa iftitah dalam sholat adalah ungkapan pengagungan, pujian, dan permohonan ampunan kepada Allah SWT. Dengan membaca doa ini pada awal sholat.

Membaca Surah Al-Fatiha


Surah Al-Fatihah adalah surah pembuka dalam Al-Qur'an yang terdiri dari tujuh ayat. Surah ini merupakan salah satu surah yang paling penting dalam sholat, karena harus dibaca dalam setiap rakaat sholat. Berikut adalah teks Surah Al-Fatihah beserta artinya:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Maha Pengasih, Maha Penyayang.

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Pemilik hari pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Surah Al-Fatihah merupakan doa kepada Allah SWT yang berisi pujian kepada-Nya, pengakuan tentang keesaan dan kebesaran-Nya, serta permohonan petunjuk untuk tetap berada di jalan yang lurus. Surah ini mengandung makna yang mendalam dan menjadi fondasi dalam memulai setiap ibadah sholat.

Membaca Surah Pendek (Tapi tidak wajib)


Surah Ad-Duha adalah surah yang pendek dalam Al-Qur'an, terdiri dari sepuluh ayat. Berikut adalah teks Surah Ad-Duha:


وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ
وَوَجَدَكَ ضَآلاًّۭ فَهَدَىٰ
وَوَجَدَكَ عَآئِلًۭا فَأَغْنَىٰ
فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ

وَالضُّحَىٰ


Artinya:

"Demi waktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap). Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tidak (pula) benci kepadamu. Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapati kamu sebagai seorang yatim, lalu Dia memeliharamu? Dan Dia mendapati kamu sebagai seorang yang sesat, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapati kamu sebagai seorang yang meminta, lalu Dia memenuhi (hajatmu). Maka terhadap anak yatim janganlah engkau menghardiknya. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah engkau menghardiknya."

Bacaan dalam Ruku


سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّيَ الْعَظِيمِ

"Subhanallah Rabbiyal 'Adhim"

Artinya:

"Mahasuci Allah, Rabbku Yang Maha Agung."

Bacaan Saat Bangkit dari Ruku


Doa yang biasa dibaca setelah bangkit dari rukuk dalam sholat adalah sebagai berikut:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

"Sami'allahu liman hamidah"

Artinya:

"Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah melakukan rukuk, saat berdiri kembali, umumnya dilakukan dengan mengucapkan doa di atas. Doa ini mengandung pengakuan bahwa Allah SWT mendengar pujian dan ucapan syukur yang diucapkan oleh hamba-Nya. Setelah membaca doa ini, umumnya dilanjutkan dengan membaca doa "Rabbana wa lakal-hamd" sebelum melanjutkan ke posisi berdiri yang normal.

Namun, penting untuk dicatat bahwa doa setelah rukuk tidak diwajibkan atau menjadi bagian yang harus dibaca dalam sholat. Ini adalah doa yang disunnahkan dan umumnya diamalkan oleh banyak umat Muslim, tetapi jika seseorang tidak membaca doa ini, sholat mereka tetap sah dan diterima, asalkan mereka melanjutkan gerakan sholat sesuai dengan tuntunan yang benar.

Bacaan Diantata Ruku dan Sujud 


رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

"Rabbana wa lakal-hamd" 

Artinya:

"Wahai Rabb kami, segala puji bagi-Mu."

Bacaan Sujud


سُبْحَانَكَ رَبِّيَ الْعَلَى

Tulisan Arab dari "Subhanaka Rabbiyal A'la" adalah seperti di atas.

Artinya:

"Maha Suci Engkau, ya Tuhanku Yang Mahatinggi."

Bacaan diantara Ruku


رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي

"Rabbighfirli warhamni wahdini wa'afini warzuqni."

Artinya:

"Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, sayangilah aku, berikanlah petunjuk kepadaku, lindungilah aku dari segala kemudharatan, dan berilah aku rezeki yang halal."

Atau dengan membaca tiga kali:

رَبِّ اغْفِرْ لِي

"Rabbighfirli"


Artinya:

"Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku."

Bacaan Tahyat Awal


التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

"At-tahiyyatu lillahi was-salawatu wat-tayyibatu, as-salamu 'alaika ayyuhan-Nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu, as-salamu 'alayna wa 'ala 'ibadillahis-salihin. Ashhadu an la ilaha illallah, wa ashhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh."

Artinya:

"Segala penghormatan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Salam sejahtera terlimpah atas Engkau, wahai Nabi, dan rahmat serta berkah Allah. Salam sejahtera juga terlimpah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."

Bacaan Tahyat Akhir


Baca kembali bacaan tahyat pertama dan lanjutkan dengan sholawat.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

"Allahumma shalli 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin, kama salaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaka Hamidun Majid. Allahumma barik 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin, kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaka Hamidun Majid."

Artinya:

"Wahai Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Wahai Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia."

Salam


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

"As-salamu 'alaykum wa rahmatullahi"

Artinya:

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah atas kalian."

Dengan memahami tata cara sholat, keutamaan sholat, syarat sahnya sholat, jenis-jenis sholat, gerakan sholat, dan bacaan sholat dalam bahasa Arab dan Latin beserta artinya, umat muslim di Indonesia diharapkan dapat melaksanakan ibadah sholat dengan penuh kesadaran dan ketaqwaan. Sholat menjadi sarana utama dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh kebahagiaan serta keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Setelah Sholat Bisa Melanjutkan dengan:


Sikir (zikir) setelah sholat adalah praktik berzikir atau mengingat Allah setelah menyelesaikan sholat. Hal ini merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk penghormatan, rasa syukur, dan mendekatkan diri kepada Allah setelah melaksanakan ibadah sholat.

Ada berbagai macam dzikir atau wirid yang dapat dilakukan setelah sholat, termasuk membaca tasbih (mengucapkan "Subhanallah" sebanyak 33 kali), tahmid (mengucapkan "Alhamdulillah" sebanyak 33 kali), takbir (mengucapkan "Allahu Akbar" sebanyak 33 kali), serta membaca doa-doa lainnya. 

Beberapa doa yang sering dibaca setelah sholat adalah:

  • Astaghfirullah (memohon ampunan Allah)
  • La ilaha illallah (tidak ada tuhan selain Allah)
  • Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar)
  • Allahumma antas salam wa minkas salam, tabarakta ya dzal jalali wal ikram (Wahai Allah, Engkau Maha Sejahtera dan dari-Mu segala kedamaian, Engkau Mahaberkah, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan)
  • Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan waqina 'adhaban nar (Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka)

Praktik sikir setelah sholat merupakan cara untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Allah, menyucikan hati, mengingat dan menyebut nama-Nya, serta merenungkan nikmat dan kebesaran-Nya. Hal ini juga membantu menjaga kehidupan sehari-hari agar senantiasa dalam kesadaran dan keberkahan Allah.

Namun, penting untuk diingat bahwa sikir setelah sholat adalah amalan sunnah dan tidak diwajibkan. Setiap individu bebas memilih bentuk sikir yang sesuai dengan keyakinan dan kecenderungannya. Yang terpenting adalah memperkuat hubungan dengan Allah dan menjalankan ibadah dengan ikhlas dan konsisten.

Baca juga artikel yang lain: 

Posting Komentar untuk "Bacaan Sholat dan Terjemahannya"