Puasa Ayyamul Bidh | Pengerian, Hukum, Manfaat, dan Pelaksanaan
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriyah. Kata "Ayyamul Bidh" berarti "hari-hari putih", merujuk pada malam-malam tersebut saat bulan purnama menerangi langit.
Beberapa hadis menyebutkan bahwa Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tiga hari di pertengahan bulan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SW6T.
Pada artikel, islamkeren.com akan membahas Puasa Ayyamul Bidh baik itu, pengerian, Hukum, Manfaat, Pelaksanaan, dan Niat puasa Ayyamul Bidh. Silahkan simak yah!
Apa itu Puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tiga hari di pertengahan setiap bulan dalam kalender Hijriyah, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15. Hari-hari ini disebut "Ayyamul Bidh" yang berarti "hari-hari putih" karena pada malam-malam tersebut bulan sedang purnama dan terang di langit.
Puasa ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu bentuk ibadah yang membawa banyak manfaat, baik secara spiritual maupun fisik.
Apa Hukum Puasa Ayyamul Bidh?
Hukum Puasa Ayyamul Bidh:
Hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilakukan namun tidak wajib. Sunnah muakkadah adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, dan orang yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala, sementara yang tidak melaksanakannya tidak berdosa.
Dalil Kuat:
Beberapa hadis menguatkan anjuran puasa Ayyamul Bidh:
Dari Abdullah bin Amr bin Al-As, Rasulullah SAW bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ" (رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
Berpuasalah pada setiap bulan tiga hari, karena kebaikan itu dilipatgandakan sepuluh kali lipat, maka itu sama dengan berpuasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah, ia berkata:
"أوصاني خليلي بثلاثٍ: صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كلِّ شهرٍ، وركعتيِّ الضحى، وقيامِ الليلِ." (رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
Kekasihku (Nabi Muhammad SAW) mewasiatkan tiga perkara kepadaku: berpuasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda:
"يَا أَبَا ذَرٍّ! صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، ثَلاثَةَ أَيَّامٍ: ١٣، ١٤، ١٥." (رواه الترمذي، والنسائي، وابن حبان)
Artinya:
Wahai Abu Dzar! Jika kamu berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Hibban).
Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan puasa Ayyamul Bidh sebagai salah satu amalan sunnah yang membawa banyak keutamaan dan pahala.
Apa Manfaat Puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh (puasa hari-hari putih) adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Manfaat dari puasa ini meliputi:
Pahala Besar: Puasa ini memiliki keutamaan besar dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ" (رواه البخاري ومسلم)
Artinya
Puasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan berpuasa tiga hari dalam sebulan, pahalanya bisa menyamai puasa sepanjang tahun karena kebaikan dilipatgandakan oleh Allah.
Mengikuti Sunnah: Melakukan puasa ini adalah bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang secara rutin melaksanakan puasa ini dan menganjurkan umatnya untuk melakukannya.
Kesehatan: Puasa secara umum memiliki manfaat kesehatan, seperti memberikan istirahat bagi sistem pencernaan dan membantu detoksifikasi tubuh.
Peningkatan Spiritual: Puasa Ayyamul Bidh dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang, serta memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri secara spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kebiasaan Rutin: Dengan melaksanakan puasa ini setiap bulan, seseorang dapat mengembangkan kebiasaan ibadah yang konsisten dan teratur, serta merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Keberkahan dan Rahmat: Puasa ini termasuk dalam amalan sunnah yang mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah, yang dapat membawa kebaikan dan keberuntungan dalam kehidupan.
Secara keseluruhan, puasa Ayyamul Bidh adalah amalan yang bermanfaat baik dari segi spiritual maupun kesehatan, dan merupakan bentuk pengabdian yang dapat meningkatkan kualitas ibadah seseorang.
Kapan Dilaksanakan Puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriyah. Berikut adalah keterangannya:
Tanggal 13, 14, dan 15 Bulan Hijriyah:
Puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada setiap pertengahan bulan Hijriyah. Tanggal ini dipilih karena pada malam-malam tersebut bulan berada dalam fase purnama, yang dikenal sebagai "hari-hari putih" atau "Ayyamul Bidh".
Keutamaan Puasa di Hari-Hari Ini:
Puasa pada hari-hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar karena merupakan sunnah Rasulullah SAW dan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperbanyak pahala.
Cara Menghitung Tanggal:
Kalender Hijriyah didasarkan pada peredaran bulan, sehingga awal bulan Hijriyah bisa berbeda dengan kalender Masehi. Oleh karena itu, penting untuk merujuk pada kalender Hijriyah atau bertanya kepada ulama setempat untuk mengetahui tanggal yang tepat.
Kebiasaan Nabi Muhammad SAW:
Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa pada tanggal-tanggal ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat.
Contoh Pelaksanaan dalam Kalender Masehi:
Misalnya, jika awal bulan Hijriyah jatuh pada tanggal 1 Agustus 2024, maka puasa Ayyamul Bidh akan dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Agustus 2024.
Jika awal bulan Hijriyah jatuh pada tanggal 1 September 2024, maka puasa Ayyamul Bidh akan dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 September 2024.
Dengan mengetahui tanggal hijriyah saat ini, umat Muslim dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di setiap bulannya.
Apa Niat Puasa Ayyamul Bidh?
Berikut adalah niat puasa Ayyamul Bidh yang bisa dibaca sebelum memulai puasa:
Niat Puasa Ayyamul Bidh:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya :
Saya niat berpuasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala.
Niat puasa ini bisa diucapkan di malam hari sebelum tidur atau di pagi hari sebelum waktu fajar (sebelum Subuh). Yang penting adalah dalam hati sudah ada tekad dan niat untuk berpuasa Ayyamul Bidh.
Apa Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh memiliki beberapa keutamaan yang membuatnya sangat dianjurkan dalam Islam. Berikut adalah beberapa keutamaannya:
Pahala Seperti Berpuasa Sepanjang Tahun:
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Puasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari dan Muslim). Karena setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, puasa tiga hari ini setara dengan berpuasa sebulan penuh.
Menghapus Dosa-Dosa Kecil:
Puasa sunnah, termasuk puasa Ayyamul Bidh, bisa menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan.
Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental:
Selain manfaat spiritual, puasa juga membawa manfaat kesehatan seperti detoksifikasi tubuh, pengaturan berat badan, dan peningkatan konsentrasi serta fokus.
Disiplin dan Kontrol Diri:
Melatih diri untuk berpuasa secara rutin membantu meningkatkan disiplin dan kontrol diri, yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Mendapat Keberkahan:
Mengikuti sunnah Rasulullah SAW membawa keberkahan dalam hidup dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.
Meningkatkan Ketakwaan:
Dengan menjalankan puasa sunnah, seorang Muslim dapat meningkatkan ketakwaannya, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Membiasakan Ibadah:
Puasa Ayyamul Bidh membantu membiasakan diri dalam melakukan ibadah sunnah, menjadikan ibadah sebagai bagian dari rutinitas hidup yang meningkatkan kualitas spiritual.
Keutamaan-keutamaan ini menunjukkan betapa pentingnya puasa Ayyamul Bidh dalam memperkaya kehidupan spiritual seorang Muslim dan memperkuat hubungannya dengan Allah SWT.
Apa Janji Allah bagi Orang yang Berpuasa Ayyamul Bidh?
Janji Allah bagi orang yang berpuasa Ayyamul Bidh secara khusus tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, namun ada beberapa janji dan keutamaan umum bagi orang yang menjalankan puasa sunnah secara keseluruhan, yang mencakup puasa Ayyamul Bidh. Beberapa janji dan keutamaan tersebut antara lain:
Pahala yang Besar:
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis sahih, "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat." (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa, termasuk puasa Ayyamul Bidh, termasuk dalam amal yang dilipatgandakan pahalanya.
Penghapusan Dosa:
Puasa dapat menjadi sarana penghapusan dosa kecil. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Puasa adalah perisai dari api neraka." (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan melaksanakan puasa sunnah seperti Ayyamul Bidh, seseorang bisa mendapatkan perlindungan dari azab neraka dan menghapus dosa-dosanya.
Mendapatkan Rahmat dan Ampunan Allah:
Allah SWT berjanji akan memberikan rahmat dan ampunan kepada hamba-Nya yang taat beribadah. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ
Artinya:
"Dan Tuhanmu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Furqan: 70).
Mendapatkan Syafaat Puasa di Hari Kiamat:
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:"Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafaat kepada seorang hamba di hari kiamat." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Meningkatkan Derajat di Surga:
Puasa adalah salah satu amal yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah dan meningkatkan derajatnya di surga. Allah SWT berjanji akan memberikan balasan yang sangat baik bagi mereka yang berpuasa dengan ikhlas.
Tatacara Puasa Ayyamul Bidh
Tatacara Puasa Ayyamul Bidh mengikuti prinsip dasar puasa dalam Islam, dengan beberapa langkah tambahan untuk memastikan pelaksanaannya sesuai sunnah. Berikut adalah tatacaranya:
Niat Puasa:
Niat puasa Ayyamul Bidh harus dilakukan di malam hari sebelum fajar. Niat ini bisa diucapkan dalam hati atau dengan mengucapkannya secara lisan. Contoh niatnya adalah:
"Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillaahi ta'aala."
Artinya: (Saya niat berpuasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala).
Berpuasa pada Tanggal 13, 14, dan 15:
Puasa dilaksanakan pada hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Jika tanggal-tanggal tersebut jatuh pada hari kerja atau hari-hari yang sibuk, tetaplah melanjutkan puasa seperti biasa.
Menjaga Rukun Puasa:
Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa: Ini termasuk makan, minum, dan hubungan suami-istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Menghindari Perbuatan yang Membatalkan Pahala Puasa: Selain hal-hal yang membatalkan puasa, hindari juga perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa seperti gosip, berbohong, dan sifat negatif
Melaksanakan Ibadah Tambahan:
Selama puasa, disarankan untuk memperbanyak ibadah lain seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, dzikir, dan doa.
Hal ini membantu memperkuat spiritualitas dan mendapatkan manfaat maksimal dari puasa.
Menjaga Kesehatan:
Pastikan untuk berbuka dengan makanan yang sehat dan bergizi. Minumlah banyak air saat berbuka dan sahur untuk menjaga hidrasi.
Berbuka Puasa:
Berbuka puasa dilakukan setelah terbenam matahari. Disarankan untuk memulai dengan kurma dan air, lalu dilanjutkan dengan makanan utama.
Shalat Tarawih dan Doa:
Walaupun puasa Ayyamul Bidh bukan bulan Ramadhan, melaksanakan shalat malam (tahajud) atau doa setelah shalat maghrib juga sangat dianjurkan.
Dengan mengikuti tatacara ini, puasa Ayyamul Bidh dapat dilaksanakan dengan baik, mendapatkan manfaat spiritual dan pahala sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Kesimpulan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah, dikenal sebagai "hari-hari putih" karena bulan purnama.
Puasa ini memiliki hukum sunnah muakkadah, yang sangat dianjurkan namun tidak wajib, dengan dalil kuat dari hadis Nabi Muhammad SAW.
Keutamaannya meliputi:
- Pahala setara dengan berpuasa sepanjang tahun.
- Penghapusan dosa-dosa kecil.
- Manfaat kesehatan seperti detoksifikasi tubuh dan pengaturan berat badan.
- Peningkatan disiplin dan kontrol diri.
- Keberkahan hidup dan peningkatan ketakwaan.
Puasa ini tetap relevan di zaman modern sebagai bentuk ibadah yang memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT, serta memberikan manfaat fisik dan psikologis yang signifikan.
Posting Komentar untuk "Puasa Ayyamul Bidh | Pengerian, Hukum, Manfaat, dan Pelaksanaan"